Ini
cerpen gua yang kedua J
Baca
ya. Maap kalo jelek -_-
Jangan
lupa KOMENTARNYA :D
SEBANGKUKU
MEREBUT PACARKU
Hey, aku
Cindy Anggraini. Teman-teman memanggilku Cindy. Aku duduk di kelas X-IPS3. Aku
menyukai Ekonomi. Aku mempunyai banyak teman dan yang pasti, aku punya sahabat
sekaligus sebangku Putri Aisyah, biasa dipanggil Puput. Selain Puput aku dekat
dengan Aldi, sohibku dari SD. Selain itu aku punya pacar namanya Rama, dia
kakak kelasku sekaligus kapten Futsal disekolahku.
Saat ada
pr ekonomi, sepulang sekolah Puput datang kerumahku, untuk mengerjakan Pr
Ekonomi, aku tau sebangkuku ini sangat lemah dengan pelajaran ini. Saat jam
kelinciku menunjukkan pukul 17.00 wib, Puput pulang sendirian. Aku tak tega
melihatnya dan kasihan kalau ia pulang dibasahi dengan rintik-rintik hujan. Aku
memutuskan untuk menelpon kak Rama, pacarku untuk mengantar sahabatku pulang.
Tak sampai 15 menit kak Rama. Entah mengapa dadaku sesak melihat Puput dan kak
Rama duduk berdua diatas motor. Hatiku hancur dan air mataku jatuh membasahi
pipiku.
KEESOKKAN
HARINYA
“Cin, kak Rama baik ya”
“iyatah. Oh iya kalian
ngobrolin apa aja ?”
“hmm, dia nanya-nanya, dek
rumah kamu dimana ?. banyak pokoknya.”
Aku diam. “kenapa kak Rama
kelihatannya mesra banget sama puput ?” batinku.
“terus dia komen-komen
status aku loh Cin. Nih” Puput memperlihatkan komen-komenan mereka di akun
facebook.
“kenapa Puput senang. Kak
Rama nggak pernah komen statusku, giliran status puput dikomen” lanjut batinku.
Aku menceritakan semua yang terjadi pada Aldi. “mungkin
Puput menyukai kak Rama” Aldi menanggapi semua yang aku ceritakan padanya.
Sedikit demi sedikit air mataku pun menetes, Aldi pun mencoba menghibur dan
menghapus air mata yang membanjiri pipiku.
Hari ini adalah hari minggu. Rencananya aku ingin main
kerumah Sity. Aku mencoba menghubungi kak Rama untuk mengantarkan dan
menemaniku pergi kerumah Sity.
“Hallo kak, kak Anterin
kerumah Sity dong”
“mau ngapain Cin?” kak
Rama menjawab telfonku.
“main kak, Cindy udah lama
gak kerumah Sity”
“kamu kan ada motor Cin,
kenapa gak pake motor kamu kerumah Sity, jangan manja” menjawab sinis
“motornya dipake kak
Finsen kak” aku menjawab dengan nada sedih
“Cindy kan banyak teman. Lebih
baik sama teman Cindy. Udahlah kakak sibuk”
“ta..tapi kak” belum
selesai bicara kak Rama menutup telfonku.
“Apa benar iya sibuk?” “tetapi
apa sesibuk itu, padahal hari ini hari minggu. Apa mungkin kak Rama sedang
latihan futsal?” itu lah yang aku fikirkan.
Aku mencoba menelfon Aldi.
“Hallo Al ?” aku memulai
tujuanku menelfon Aldi
“iya Cin, ada apa?
“main yok Al”
“kemana ?. tumben Cin kamu
ajak aku main?” Aldi heran
“ke Mall, hehe iya. Main timezone,
udah lama gak main”
“oke-oke kamu dimana?”
“di rumah Al. jemput ya”
“oke-oke!” Aldi menutup
telfonku
Tak lama Aldi sampai
dirumahku dan tanpa kata kami langsung berangkat ke tempat tujuan.
“udah lama nih Al gak main
kesini, terakhir kapan ya?” tanyaku bingung
“sejak kamu jadian dengan
kak Rama” jawabnya sinis
“masa iya, kamu cemburu”
aku mulai menggodanya
“tidak !. lupakanlah. Ini koinmu”
Aldi memberikan 4 koin timezone padaku.
Tak lama bercakap-cakap dengan Aldi. Aku dan Aldi tak
sengaja melihat kak Rama dan Puput sedang makan berdua sambil suap-suapan di
mall, tempat aku dan Aldi main timezone .
“Cin, itu bukannya Puput
sama kak Rama” nunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“mana sih Al. ngaco kamu. Kak
Rama lagi latihan futsal” membantah Aldi
“aku serius Cindy. Itu tuh”
menunjuk kedua kalinya kearah Puput dan Kak Rama. Aku tak tahan lagi melihat
mereka. Saat aku ingin pergi mempergoki mereka, Aldi menahanku untuk tidak
pergi kesana, tapi aku tetap kesana.
“tega kalian !” aku
menunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“Cin, ini gak sama dengan
yang kamu bayangin” Puput mencoba memegang tanganku dan mencoba menenangkanku.
“LEPAS ! kamu tau di pacar
aku. Tapi mengapa kamu dekati dan kamu rebut dia dari aku ?. aku sahabatmu. Apa
salahku denganmu ?” air mataku menetes.
“mungkin persahabatan kita
sampai disini !” lanjutku. Aldi diam melihatku.
“dan kamu kak. Apa salahku
?. aku hanya ingin kamu menemaniku kerumah Sity. Tapi kenapa kamu malah pergi
jalan dengan sahabatku tanpa sepengetahuanku ?. mulai sekarang kita Putus !” aku
meninggalkan kak Rama dan Puput sambil menggandeng tangan Aldi.
“tapi Cin” Kak Rama
mengejarku tapi aku tak memperdulikannya.
“sudahlah kak, biarkan
saja” kata Puput tanpa memperdulikanku.
Malam setelah aku memutuskan kak Rama, aku menangis
menjadi-jadi. Aku tak mau makan dan tak mau keluar dari kamarku. Aldi mencoba
menghiburku lewat telfon, memberi nyanyian, puisi, pantun, saran dan nasihat
padaku, agar aku tidak menangis teru-menerus. Aku sedikit terhibur karnanya.
Sebulan aku putus dengan kak Rama, ternyata kak Rama dan
Puput berpacaran. Aku tak dekat lagi dengan Puput, malah semakin dekat dengan
Aldi, yang selalu ada disampingku, menemaniku saat aku sedih dan senang. Dan akhirnya
Aldi menembakku secara langsung di depan teman-teman kelasku. Aku tersanjung
dan aku menerimannya.
Kesalahanku mengapa Puput bisa dekat dengan Kak Rama
adalah aku membiarkan Kak Rama mengantarkan Puput pulang kerumahnya, sama saja
aku member kesempatan pada Puput untuk mendekati kak Rama, karena Puput
menyukai kak Rama.
Makasih udah baca :D
1 komentar:
.cieee... :-D
Posting Komentar