Senin, 24 Februari 2014

Surat Terakhir Buat Rani :')

Cerpen aku nongol lagi hihi :D
baca yaaaa! Maaf jelek :p

Surat Terakhir buat Rani :')

            Cantik, pintar, baik, ramah dan mempunyai karakter penyayang dan penyabar dia adalah Rani tepatnya Dwi Maharani. Baik ganteng sederhana. dia adalah Reno kapten basket di SMA 20 Bekasi. Rani dan Reno sudah lama berpacarn sejak mereka duduk dibangku kelas 3 SMP. Mereka berdua kelas X di SMA 20 Bekasi. Rani dan Reno beda kelas, Rani di XA sedangkan Reno XE.
            Menurut teman-teman dan kakak kelas yang mengenalinya di sekolah. Rani dan Reno adalah pasangan serasi karena mampu berpacaran selama 1 tahun lebih. Banyak kakak kelas dan teman mereka iri melihat mereka berdua. bercanda, pulang bareng, istirahat bareng selalu berdua.
            Pagi ini pak Burhan, guru olahraga di SMA 20 Bekasi mengumumkan bahwa basket putra akan mengikuti lomba persahabatn antarsekolah di Bekasi . Seketika Rani tersenyum akan pengumuman yang diumumkan pak Burhan tadi.Jam istirahatpu tiba. Seperti biasa Reno menghampiri kelas XA yang tak jauh dari kelasnya untuk menjemput pujaan hatinya untuk makan siang dikantin.
"Eno! ikut pertandingan gak?" Eno panggilan sayang Rani ke Reno"Ikut dong Ani"  Ani panggilan sayang Reno ke Rani. Seketika senyum mengembang di pipi chubby Rani "wah seru dong, MANGAT! ya Eno sayang""Aku semangat kalau Ani nonton besok""Ani pasti nonton kok. hihihi :D""Makasih my sweety Dwi MahaRani ku sayang" mengacak-acak rambut Rani"ENO!!" menyisir rambutnya dengan tangannya. Pertandinganpun tiba. Seperti yang diumumkan pak Burhan kemarin basket putra SMA 20 Bekasi akan mengikuti lomba. pertandingan di selenggarakan di SMA 20 Bekasi. Basket Putra dari sekolah lainpun berdatangan didampingi pelatih dan Childers. Pak Burhan sibuk memberi arahan pada basket putra SMA 20 Bekasi. Dari belakang Rani memberi semangat pada Reno. Pertandingan pun dimulai. Gadis cantik menawan dari childers dari sekolah lain pun membuat Reno jatuh hati dan itulah awal hancurnya hubungan Reno & Rani.
            Sejak pertandingan kemarin, Reno dan Rani jarang berkomunikasi. Ada teman sekelas Reno berbicara kalau Reno sedang sekat dengan anak childers dari sekolah lain. Tak sengaja terdengar oleh Rani. Ranipun segera menghampiri Reno.
"Eno kamu kemana aja sih?"  "gak kemana-mana. ada yang pengen aku omongin dengan kamu" balas Reno. "ehm ya udah Eno ngomong aja" Rani memberi senyuman"kita putus aja ya Ran." Reno berbicara lembut"oke" tak melihat wajah Reno"kamu gak papa kan Ran ?" tanya Reno"I'm Fine!. Mungkin ini takdir buat kita. eh iya Ren, aku kekelas dulu ya" Rani berlari sambil meneteskan airmata. Sebulan kemudian. Reno sedang mencari-cari Rani untuk memperbaiki hubungan mereka yang pernah renggang. Tapi sayang Rani selalu menghindar dari Reno. Dan kali ini Rani gagal menghindar dari Reno. Reno menarik Rani kearah perpustakaan, sempat Rani menolak tetapi Rani gagal. Renopun bicara dengan Rani karna ingin memperbaiki hubungannya. tetapi Rani menolak dan meninggalkan Reno diperpustakaan sekolah. seketika hati Reno hancur dan meneteskan airmata.
            Keesokkan harinya. Bel berbunyi tiga kali. Siswa/siswi SMA 20 Bekasi pun berhamburan menuju gerbang sekolah untuk pulang kerumah masing-masing. berbeda dengan Reno. Reno berencana ingin kerumah Rani. Sebelum kerumah Rani ia membeli bunga dan coklat yang dibungkus dan disertai sepucuk surat yang ia tulis dikelas. Renopun pergi kerumah Rani setelah sampai dipersimpangan sekitar 500meter dari rumah Rani, Reno menabrak pohon yang ada dipersimpangan tersebut. Bunga, coklat dan sepucuk surat pun berhamburan. Warga disekitar termasuk Ranipun keluar rumah dan menuju kepersimpangan tersebut. Rani seketika menangis histeris dan pingsan saat mengetahui yang mengalami kecelakaan tersebut adalah Reno.
            Keesokkan harinya. Rani tak sadarkan diri selama 19jam. 10 menit kemudian Rani sadarkan diri. Rani menanyakan Reno. Apakah ia hanya bermimpi atau tidak. Mama dan papanya tidak menjawab. Papa Rani menyodorkan bunga dan coklat yang sudah terinjak-injak dan tak lupa sepucuk surat
isi suratnya ; 
Dear   : Dwi MahaRani
                       Ani, Maafin Eno. Eno tau Eno salah dan jahat.
                       Eno masih mencintai dan menyayangi Ani.
                       Wanita itu hanya membuat Eno tersenyum sesaat.
                       Eno menyadari Anilah yang mebuat Eno tersenyum Selamanya.
                       Eno terima, Ani tidak menerima Eno lagi.
                      Tapi Maafkanlah Eno. Eno sadar Eno salah :')
Tanpa kata Rani menangis. Dan kedua kalinya Rani bertanya pada mama dan papanya dimana Reno ? Mama menjawab bahwa Reno meninggal ditempat saat kejadiaan itu terjadi dan sudah dimakamkan saat Rani pingsan tak sadarkan diri            Keesokkan harinya. Rani pergi mengunjungi makam Reno. Rani menangis saat melihat ada nama Reno dibatu nisan tersebut.
"Eno! Ani kesini loh. Ani udah maafin Eno kok" Rani memegang batu nisan Reno."Kenapa Eno gak jawab? Ani udah maafin Eno. Ayo kita keperpus lagi no, kekantin lagi" Lanjutnya"Maaf Eno. Ani gak nerima Eno waktu itu. kalau Ani nerima Eno, pasti Eno gak akan kayak gini." Menghapus Airmata."Eno. Ini adalah surat terakhir dari Eno. tapi kenapa Eno gak kerumah malah disini sih Eno?" tanya Rani lagi"Hmm. Eno, Ani pergi dulu ya. Besok Ani kesini lagi" Ranipun pergi meninggalkan makam Reno.            Rani sangat menyesal karna tidak menerima Reno saat itu. Tetapi semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Rani. Itu sudah takdir dari sang ilahi. karena setiap makhluk hidup yang bernyawa akan merasakan mati.

Tidak ada komentar: