Selasa, 17 Desember 2013

Sebangkuku Merebut Pacarku

Ini cerpen gua yang kedua J
Baca ya. Maap kalo jelek -_-
Jangan lupa KOMENTARNYA :D


SEBANGKUKU MEREBUT PACARKU

Hey, aku Cindy Anggraini. Teman-teman memanggilku Cindy. Aku duduk di kelas X-IPS3. Aku menyukai Ekonomi. Aku mempunyai banyak teman dan yang pasti, aku punya sahabat sekaligus sebangku Putri Aisyah, biasa dipanggil Puput. Selain Puput aku dekat dengan Aldi, sohibku dari SD. Selain itu aku punya pacar namanya Rama, dia kakak kelasku sekaligus kapten Futsal disekolahku.

Saat ada pr ekonomi, sepulang sekolah Puput datang kerumahku, untuk mengerjakan Pr Ekonomi, aku tau sebangkuku ini sangat lemah dengan pelajaran ini. Saat jam kelinciku menunjukkan pukul 17.00 wib, Puput pulang sendirian. Aku tak tega melihatnya dan kasihan kalau ia pulang dibasahi dengan rintik-rintik hujan. Aku memutuskan untuk menelpon kak Rama, pacarku untuk mengantar sahabatku pulang. Tak sampai 15 menit kak Rama. Entah mengapa dadaku sesak melihat Puput dan kak Rama duduk berdua diatas motor. Hatiku hancur dan air mataku jatuh membasahi pipiku.

KEESOKKAN HARINYA

“Cin, kak Rama baik ya”
“iyatah. Oh iya kalian ngobrolin apa aja ?”
“hmm, dia nanya-nanya, dek rumah kamu dimana ?. banyak pokoknya.”
Aku diam. “kenapa kak Rama kelihatannya mesra banget sama puput ?” batinku.
“terus dia komen-komen status aku loh Cin. Nih” Puput memperlihatkan komen-komenan mereka di akun facebook.
“kenapa Puput senang. Kak Rama nggak pernah komen statusku, giliran status puput dikomen” lanjut batinku.

            Aku menceritakan semua yang terjadi pada Aldi. “mungkin Puput menyukai kak Rama” Aldi menanggapi semua yang aku ceritakan padanya. Sedikit demi sedikit air mataku pun menetes, Aldi pun mencoba menghibur dan menghapus air mata yang membanjiri pipiku.


            Hari ini adalah hari minggu. Rencananya aku ingin main kerumah Sity. Aku mencoba menghubungi kak Rama untuk mengantarkan dan menemaniku pergi kerumah Sity.

“Hallo kak, kak Anterin kerumah Sity dong”
“mau ngapain Cin?” kak Rama menjawab telfonku.
“main kak, Cindy udah lama gak kerumah Sity”
“kamu kan ada motor Cin, kenapa gak pake motor kamu kerumah Sity, jangan manja” menjawab sinis
“motornya dipake kak Finsen kak” aku menjawab dengan nada sedih
“Cindy kan banyak teman. Lebih baik sama teman Cindy. Udahlah kakak sibuk”
“ta..tapi kak” belum selesai bicara kak Rama menutup telfonku.
“Apa benar iya sibuk?” “tetapi apa sesibuk itu, padahal hari ini hari minggu. Apa mungkin kak Rama sedang latihan futsal?” itu lah yang aku fikirkan.
Aku mencoba menelfon Aldi.
“Hallo Al ?” aku memulai tujuanku menelfon Aldi
“iya Cin, ada apa?
“main yok Al”
“kemana ?. tumben Cin kamu ajak aku main?” Aldi  heran
“ke Mall, hehe iya. Main timezone, udah lama gak main”
“oke-oke kamu dimana?”
“di rumah Al. jemput ya”
“oke-oke!” Aldi menutup telfonku

Tak lama Aldi sampai dirumahku dan tanpa kata kami langsung berangkat ke tempat tujuan.

“udah lama nih Al gak main kesini, terakhir kapan ya?” tanyaku bingung
“sejak kamu jadian dengan kak Rama” jawabnya sinis
“masa iya, kamu cemburu” aku mulai menggodanya
“tidak !. lupakanlah. Ini koinmu” Aldi memberikan 4 koin timezone padaku.

            Tak lama bercakap-cakap dengan Aldi. Aku dan Aldi tak sengaja melihat kak Rama dan Puput sedang makan berdua sambil suap-suapan di mall, tempat aku dan Aldi main timezone .

“Cin, itu bukannya Puput sama kak Rama” nunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“mana sih Al. ngaco kamu. Kak Rama lagi latihan futsal” membantah Aldi
“aku serius Cindy. Itu tuh” menunjuk kedua kalinya kearah Puput dan Kak Rama. Aku tak tahan lagi melihat mereka. Saat aku ingin pergi mempergoki mereka, Aldi menahanku untuk tidak pergi kesana, tapi aku tetap kesana.
“tega kalian !” aku menunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“Cin, ini gak sama dengan yang kamu bayangin” Puput mencoba memegang tanganku dan mencoba menenangkanku.
“LEPAS ! kamu tau di pacar aku. Tapi mengapa kamu dekati dan kamu rebut dia dari aku ?. aku sahabatmu. Apa salahku denganmu ?” air mataku menetes.
“mungkin persahabatan kita sampai disini !” lanjutku. Aldi diam melihatku.
“dan kamu kak. Apa salahku ?. aku hanya ingin kamu menemaniku kerumah Sity. Tapi kenapa kamu malah pergi jalan dengan sahabatku tanpa sepengetahuanku ?. mulai sekarang kita Putus !” aku meninggalkan kak Rama dan Puput sambil menggandeng tangan Aldi.
“tapi Cin” Kak Rama mengejarku tapi aku tak memperdulikannya.
“sudahlah kak, biarkan saja” kata Puput tanpa memperdulikanku.


            Malam setelah aku memutuskan kak Rama, aku menangis menjadi-jadi. Aku tak mau makan dan tak mau keluar dari kamarku. Aldi mencoba menghiburku lewat telfon, memberi nyanyian, puisi, pantun, saran dan nasihat padaku, agar aku tidak menangis teru-menerus. Aku sedikit terhibur karnanya.

            Sebulan aku putus dengan kak Rama, ternyata kak Rama dan Puput berpacaran. Aku tak dekat lagi dengan Puput, malah semakin dekat dengan Aldi, yang selalu ada disampingku, menemaniku saat aku sedih dan senang. Dan akhirnya Aldi menembakku secara langsung di depan teman-teman kelasku. Aku tersanjung dan aku menerimannya.

            Kesalahanku mengapa Puput bisa dekat dengan Kak Rama adalah aku membiarkan Kak Rama mengantarkan Puput pulang kerumahnya, sama saja aku member kesempatan pada Puput untuk mendekati kak Rama, karena Puput menyukai kak Rama.

Makasih udah baca :D

1 komentar:

Unknown mengatakan...

.cieee... :-D