Selasa, 17 Desember 2013

KADO TERPAHIT DI ULTAH ECHA

Hey ini cerpen agaknya kisah nyata loh -_-
Ais tapi sudahlah !
Jangan lupa komen ya J

KADO TERPAHIT DI ULTAH ECHA

            Echa ? Siapa sih yang gaktau sama Echa ? ya, dia adalah seorang anak yang jadi salah satu trencenter disekolahnya.
            Seorang gadis yang punya wajah cantik, kaya, pintar, namun tetap sederhana. Saat ini dia duduk dikelas X ipa A di SMA Tunas Bangsa. Echa punya banyak pengalaman tentang cinta.
            Disekolah juga banyak yang suka sama Echa, tapi Echa tak pernah menerimana mereka, karena ada Dion dihatinya.
            Dion, ya !! Dion adalah seorang siswa kelas XI ipa B yang tidak terlalu terkenal di SMA Tunas Bangsa ini. Berhubung dia kakak kelas Echa, jadi Echa memanggilnya dengan sapaan “kak Dion”. Kak Dion memang tidak terlalu rupawan, cukup baik, tapi orangnya cuek dan sering gak ngebales pesan, BBM yang Echa kirim.
            Saat ini, kak Dion lagi jomblo. Echa pun mulai sering mengirim pesan dan BBM ke kak Dion.
“hai kak Dion, apa kabar ?” kata Echa.
“hai juga dek, alhamdullillah baik. Ada apa dek?” kak dion menjawab.
“hehe, gak papa kak” balas Echa
“lagi apa dek ?” kak Dion kembali bertanya dan masih banyak lagi, hari hari pun berlalu dengan banyak pesan dari Dion. Hingga suatu ketika, Dion memberitahu Echa lewat BBM bahwa baru saja dia menyatakan perasaannya kepada Angel. (wanita yang selama ini di idamkan oleh Dion, anaknya cantik, pinter, baik, gak sombong tapi gendut. Kakak kelasnya Echa) dan Angel pun menerima Dion.
            Seketika itu juga, hati Echa hancur dan echa pun menangis. Saat Echa menangis, Echa sempat untuk mengetik ucapan selamat dan mendoakan Dion semoga langgeng dengan Angel.
            Hari-hari Echa pun berlalu dengan kegalauan. Hingga suatu hari Dion menceritakan pada Echa kalo dia lost contack sama Angel kurang lebih 2 minggu terakhir. Echa Cuma bisa bilang “mungkin mbak Angel gak punya pulsa kak, jangan negative thinking kak !”
            Hari-hari pun berlalu, tak terasa beberapa minggu Echa ulang tahun, Echa pun membuat pesan yang isinya
“4 minggu again !! I’m Coming !!!” yang dikirmnya kesemua kontak yang ada di ponselnya termasuk Dion.
“emang ada apa dek ?” dion membalas pesan
“Echa mau ulang tahun kak” ujar Echa
“oh ya? Pajak ulang tahunnya jangan lupa ya kidding mamen. Lagi apa dek?” balas Dion.
“haha. Insya allah deh kak, lagi baca novel kak. Kakanya” balas Echa.
“lagi denger lagu, judulnya menantimu” membalas lagi.
“untuk siapa kak?” echa menjawab heran.
“nanti Echa tau kok, 4 minggu lagi”
Cup !! Echa mulai aneh, dan menganggap orang yang dinanti oleh Dion itu dia. Tapi Echa ber berusaha menyakinkan dirinya, dan bilang “Ah.. masa kak Dion sayang aku ?”
            4 minggu kemudian, yes today is Echa Born Day. Sesuai dengan janji Dion, hari ini dia akan kasih tau siapa yang dia maksud.
Dion kirim ucapan selamat ke Echa “HAPPY BRITHDAY Echa,  semoga makin cantik, pinter, panjang umur, dan sehat selalu”
“makasih kak Dion, kak masih inget sama janji 4 minggu yang lalu?” Echa pun menjawab.
“nggak tuh dek, emang apa?”
“yang kakak nanti itu siapa?”
Dion tidak membalas pesan Echa.
            3 hari kemudian, Dion pun mengirim pesan yang isinya “Echa, maaf sebenarnya yang kakak maksud itu Echa. Tapi maaf kakak udah pacaran dengan Angel, dan kakak gak mungkin mutusin Angel gitu aja”
Selesain membaca, jatung echa berdegup kencang. Matanya mulai berkaca-kaca, mulutnya bergetar, dan Echa pun membalas. “Sudah Echa duga, iya kak gak papa kok, sebenarnya echa juga saying sama kakak”
“Echa maafin kakak, Echa haru lupain kakak. Echa gak boleh terpaku sama kakak. Kakak bukanlah orang yang baik untuk Echa”
Seketika itu juga, butir-butir air mata Echa pun menetes dipipinya, Echa pun berkata
“Tuhan, aku telah mendegar kata-kata itu darinya. Begitu sakit !”
Tapi entah mengapa, walau Echa sakit, Echa masih saja menyayangi Dion. Dan sampai sekarang Echa belum berubah untuk Dion.


Yak ado terpahit yang diterima oleh Echa itu adalah kejujuran dari Dion. Bersedih untuk satu kejujuran itu lebih baik, daripada berbahagia dengan berjuta kebohongan !


Jangan LUPA KOMEN ya oke ;)

Sebangkuku Merebut Pacarku

Ini cerpen gua yang kedua J
Baca ya. Maap kalo jelek -_-
Jangan lupa KOMENTARNYA :D


SEBANGKUKU MEREBUT PACARKU

Hey, aku Cindy Anggraini. Teman-teman memanggilku Cindy. Aku duduk di kelas X-IPS3. Aku menyukai Ekonomi. Aku mempunyai banyak teman dan yang pasti, aku punya sahabat sekaligus sebangku Putri Aisyah, biasa dipanggil Puput. Selain Puput aku dekat dengan Aldi, sohibku dari SD. Selain itu aku punya pacar namanya Rama, dia kakak kelasku sekaligus kapten Futsal disekolahku.

Saat ada pr ekonomi, sepulang sekolah Puput datang kerumahku, untuk mengerjakan Pr Ekonomi, aku tau sebangkuku ini sangat lemah dengan pelajaran ini. Saat jam kelinciku menunjukkan pukul 17.00 wib, Puput pulang sendirian. Aku tak tega melihatnya dan kasihan kalau ia pulang dibasahi dengan rintik-rintik hujan. Aku memutuskan untuk menelpon kak Rama, pacarku untuk mengantar sahabatku pulang. Tak sampai 15 menit kak Rama. Entah mengapa dadaku sesak melihat Puput dan kak Rama duduk berdua diatas motor. Hatiku hancur dan air mataku jatuh membasahi pipiku.

KEESOKKAN HARINYA

“Cin, kak Rama baik ya”
“iyatah. Oh iya kalian ngobrolin apa aja ?”
“hmm, dia nanya-nanya, dek rumah kamu dimana ?. banyak pokoknya.”
Aku diam. “kenapa kak Rama kelihatannya mesra banget sama puput ?” batinku.
“terus dia komen-komen status aku loh Cin. Nih” Puput memperlihatkan komen-komenan mereka di akun facebook.
“kenapa Puput senang. Kak Rama nggak pernah komen statusku, giliran status puput dikomen” lanjut batinku.

            Aku menceritakan semua yang terjadi pada Aldi. “mungkin Puput menyukai kak Rama” Aldi menanggapi semua yang aku ceritakan padanya. Sedikit demi sedikit air mataku pun menetes, Aldi pun mencoba menghibur dan menghapus air mata yang membanjiri pipiku.


            Hari ini adalah hari minggu. Rencananya aku ingin main kerumah Sity. Aku mencoba menghubungi kak Rama untuk mengantarkan dan menemaniku pergi kerumah Sity.

“Hallo kak, kak Anterin kerumah Sity dong”
“mau ngapain Cin?” kak Rama menjawab telfonku.
“main kak, Cindy udah lama gak kerumah Sity”
“kamu kan ada motor Cin, kenapa gak pake motor kamu kerumah Sity, jangan manja” menjawab sinis
“motornya dipake kak Finsen kak” aku menjawab dengan nada sedih
“Cindy kan banyak teman. Lebih baik sama teman Cindy. Udahlah kakak sibuk”
“ta..tapi kak” belum selesai bicara kak Rama menutup telfonku.
“Apa benar iya sibuk?” “tetapi apa sesibuk itu, padahal hari ini hari minggu. Apa mungkin kak Rama sedang latihan futsal?” itu lah yang aku fikirkan.
Aku mencoba menelfon Aldi.
“Hallo Al ?” aku memulai tujuanku menelfon Aldi
“iya Cin, ada apa?
“main yok Al”
“kemana ?. tumben Cin kamu ajak aku main?” Aldi  heran
“ke Mall, hehe iya. Main timezone, udah lama gak main”
“oke-oke kamu dimana?”
“di rumah Al. jemput ya”
“oke-oke!” Aldi menutup telfonku

Tak lama Aldi sampai dirumahku dan tanpa kata kami langsung berangkat ke tempat tujuan.

“udah lama nih Al gak main kesini, terakhir kapan ya?” tanyaku bingung
“sejak kamu jadian dengan kak Rama” jawabnya sinis
“masa iya, kamu cemburu” aku mulai menggodanya
“tidak !. lupakanlah. Ini koinmu” Aldi memberikan 4 koin timezone padaku.

            Tak lama bercakap-cakap dengan Aldi. Aku dan Aldi tak sengaja melihat kak Rama dan Puput sedang makan berdua sambil suap-suapan di mall, tempat aku dan Aldi main timezone .

“Cin, itu bukannya Puput sama kak Rama” nunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“mana sih Al. ngaco kamu. Kak Rama lagi latihan futsal” membantah Aldi
“aku serius Cindy. Itu tuh” menunjuk kedua kalinya kearah Puput dan Kak Rama. Aku tak tahan lagi melihat mereka. Saat aku ingin pergi mempergoki mereka, Aldi menahanku untuk tidak pergi kesana, tapi aku tetap kesana.
“tega kalian !” aku menunjuk kearah Puput dan Kak Rama
“Cin, ini gak sama dengan yang kamu bayangin” Puput mencoba memegang tanganku dan mencoba menenangkanku.
“LEPAS ! kamu tau di pacar aku. Tapi mengapa kamu dekati dan kamu rebut dia dari aku ?. aku sahabatmu. Apa salahku denganmu ?” air mataku menetes.
“mungkin persahabatan kita sampai disini !” lanjutku. Aldi diam melihatku.
“dan kamu kak. Apa salahku ?. aku hanya ingin kamu menemaniku kerumah Sity. Tapi kenapa kamu malah pergi jalan dengan sahabatku tanpa sepengetahuanku ?. mulai sekarang kita Putus !” aku meninggalkan kak Rama dan Puput sambil menggandeng tangan Aldi.
“tapi Cin” Kak Rama mengejarku tapi aku tak memperdulikannya.
“sudahlah kak, biarkan saja” kata Puput tanpa memperdulikanku.


            Malam setelah aku memutuskan kak Rama, aku menangis menjadi-jadi. Aku tak mau makan dan tak mau keluar dari kamarku. Aldi mencoba menghiburku lewat telfon, memberi nyanyian, puisi, pantun, saran dan nasihat padaku, agar aku tidak menangis teru-menerus. Aku sedikit terhibur karnanya.

            Sebulan aku putus dengan kak Rama, ternyata kak Rama dan Puput berpacaran. Aku tak dekat lagi dengan Puput, malah semakin dekat dengan Aldi, yang selalu ada disampingku, menemaniku saat aku sedih dan senang. Dan akhirnya Aldi menembakku secara langsung di depan teman-teman kelasku. Aku tersanjung dan aku menerimannya.

            Kesalahanku mengapa Puput bisa dekat dengan Kak Rama adalah aku membiarkan Kak Rama mengantarkan Puput pulang kerumahnya, sama saja aku member kesempatan pada Puput untuk mendekati kak Rama, karena Puput menyukai kak Rama.

Makasih udah baca :D

Senin, 16 Desember 2013

CLBK

Ngepost dulu kale ya :D udah lama cuy gak ngepost :v
nih malem ujan juga sih -_-
kalii ini gua mau ngepost cerpen hasil gua sendiri nih :D
jangan lupa coy komentar nya :)
cerpen pertama gua :D

CLBK


Nissa dan Wira sudah pacaran sekitar 7 bulan terkahir, saat masih duduk dibangku 3 SMP. Dengan kejadian itu mereka menjadi trentopik di SMP. Nissa yang berwajah baby face, berkulit putih dan sikapnya kekanak-kanakan menjadi cirri khasnya. Sedangkan Wira tak terlalu rupawan, pintar, sikapnya pun sama dengan Nissa, kekanak-kanakkan.

            Kelulussan SMP pun tiba. Nissa dan Wira berbeda sekolah. Nissa SMA 17 dan Wira SMA 9. Sekitar 2 bulan besekolah yang berbeda, Nissa memutuskan hubungannya dengan Wira. Banyak faktor perbedaan antara mereka, seperti sekolah, pendapat dan Nissa pun jatuh hati pada kakak kelasnya Billy.

            Tak sengaja saat pulang sekolah, Nissa bertemu teman SMPnya yaitu Viola. Nissa tak terlalu akrab  dengan gadis berwajah cantik, menarik dan kaya ini. Viola mengajak Nissa untuk datang ke acara ulang tahunnya yang ke 16. Acara itu berlangsung pada malam hari tanggal 14 febuari.

            Keesokkan harinya, Nissa memohon pada gadis sebayanya berkacamata, berkulit sawo matang yaitu teman sebangkunya Risty, untuk menemaninya ke pesta ulang tahun temannya. Risty menolak ajakkan Nissa, karena sebangkunya Nissa ini sudah ada janji pada pacarnya. Risty pun memberi saran, sehubung Nissa sedang dekat dengan Billy, mengapa ia tak mengajak Billy untuk menemaninya ke pesta itu. Nissa ragu untuk mengajak kakak kelasnya ini, “mana mau cowok sekeren dia anak futsal lagi mau menemaninya ke pesta itu”, hanya itu yang ada dibenaknya.

            Nissa pun bertekat untuk mengajak kakak kelasnya itu untuk menemaninya ke acara ulang tahun Viola. Setelah lama berbincang sekitar 10 menit, Billy memutuskan akan menemani Nissa ke pesta itu.

            Dengan gaun berwarna pink, Nissa terlihat anggun dan cantik dengan memakai gaun warna favoritnya itu. Terlihat manik-manik kupu-kupu kecil yang melingkar dan menghiasi tepi-tepi gaun itu.
            Suara mobil dari luar, Nissa pun menoleh kearah sumber suara itu, ternyata itu Billy yang sedang menunggu diluar. Dengan bergegas kekuatan penuh Nissa pun berlari dan berpamitan pada kedua orangtuanya.
            Billy seperti terbius melihat kecantikan Nissa memakai gaun tersebut, sempat melamun 1 menit. Tanpa kata-kata mereka langsung berangkat ketempat tujuan.
            Sekitar 10 menit sampai ditempat tujuan, terlihat bidadari cantik dan pangeran yang berpasang-pasangan menghiasi sudut-sudut rumah Viola.

“Hey Vio, selamat ulang tahun ya” Nissa menghampiri Viola dan mencium pipi Viola.
“Makasih ya Niss, sama siapa ?” Tanya Viola.
“kakak kelas, kenalin ini kak Billy” Nissa memperkenalkan kakak kelasnya dan Billy menyodorkan tangannya.
“iya aku Viola” membalas jabat tangan Billy
Terlihat cowok dibelakang Viola dan cowok itu berbalik.
Nissa kaget, cowok itu adalah Wira.
“Wira !” Nissa kaget.
“Nissa!” Wirapun kaget.
Billy terlihat bingung, Nissa dan Wira pun bersalaman, dilanjutkan Wira bersalaman dengan Billy.
“Vio, sorry nih, kita ambil minum dulu ya” Nissa menggandeng Billy.
“kamu mengenalinya Nis ?” tany Billy.
“iya, aku mengenalinya”

            Acarapun berjalan dengan lancar dan cepat. Saat Viola tiup lilin Wira dan Nissa diam-diam mencuri-curi pandang, saling melirik satu sama lain. Mereka tak sadar ada 2 bola mata yang memperhatikannya yaitu Billy. Acara selesai pukul 21.00 wib. Billy mengantarkan Nissa pulang kerumahnya

            Saat pertemuan keduanya diacara ulang tahun Viola, Nissa tak hentinya memikirkan Wira dan sebaliknya Wira memikirkan Nissa. 1 bulan telah berlalu sejak pertemuan itu. Billy memohon dengan Nissa untuk datang menontonnya mewakili sekolah dalam lomba futsal antar sekolah. Billy tau pria yang bernama Wira itu mencintai Nissa, dari sorot matanya menatap Nissa penuh arti.

            Billy sengaja meminta Nissa untuk datang ke pertandingan futsal itu. Karena Dutsal sekolahnya melawan sekolah SMA 9 yaitu SMA Wira. Pertandingan Futsal diadakan pada hari minggu 21 April di SMA 17

“kak sekarang kan tanggal 20, jadi pertandingannya besok dong ?”
“iya dek, wajib nonton ya” tersenyum
“oke kak. Lawan SMA apa kak ?”
“belum tau dek. Ada pangeran kamu loh” mencubit pipi Nissa dan meninggalkan Nissa.
“Pangeran ?” bingung “Kakak tunggu aku !” Lanjut Nissa.

Keesokkana harinya
            Saat pertandingan dimulai, Nissa tak sengaja melihat Wira ada didalam pertandingan itu. “Apa yang dimaksud kak Billy pangeran itu adalah wira” batinnya “bukan !” lanjutnya dan memperhatikan Wira.
            Menit ke 20 Billy bercakap-cakap dengan Wira.
“Ungkapkan perasaanmu padanya”
“bagaimana mana kakak tau kalau aku … “ belum melanjutkan perkataannnya Billy memotongnya
“Tidak penting !”
            Pertandingan selesai. Kemenangan ada di pihak SMA 17, semua siswa-siswi yang telah menyaksikan terlihat sangat gembira dari mimik dan ekspresinya.
“Selamat ya kak. Kakak hebat !” meberi selamat
“makasih dek, biasa aja. Tolong ambilin minum kakak di kamar ganti Niss, heheh “
“huh.. oke”
Saat Nissa berjalan keruang ganti Wira terlihat disana.

“hey niss, apa kabar?” Tanya Wira.
“baik, kamu apa kabar?”
“baik, Niss ada yang mau aku bicarakan”
“kamu mau tidak balikkan sama aku lagi, kita mulai semuanya dari awal” seketika hening dan
Wira memegang tangan Nissa.
“iya wir, aku mau !” menjawab dengan malu.
Seketika suara mengagetkan mereka berdua.
“Ciyeeeeee ! “ suara Risty, Billy dan teman-teman Futsal mempergokkin mereka.
“Selamat ya Niss” Risty member selamat.

Billy menarik tangan Wira.

“kamu berhasil !”
“ya kak, makasih ya ini semua berkat kakak” memeluk Billy.
“iya wir, sama-sama”

Komentar ya broooo -_-
soryy kalo jelek, cerpen pertama sih :p